Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun pada kuartal satu 2024, tumbuh 11,7 persen secara tahunan (YoY). Pertumbuhan BCA ini disangga ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kwalitas pinjaman secara tetap, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Kerja kredit UKM melanjutkan slot depo 10k tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti performa tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% YoY mencapai Rp110,4 triliun.

Kredit konsumer meningkat 14,9% YoY menjadi Rp201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer disangga oleh KPR BCA yang naik 11,0% YoY mencapai Rp121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya sebesar 22,6% YoY mencapai Rp 17,1 triliun.

Optimis di 2024
Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya melihat optimisme konsumsi masyarakat, lebih-lebih selama jangka waktu Ramadan dan Idulfitri tahun ini, ikut serta berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA sampai Maret 2024.

“Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan performa sampai akhir tahun ini, paralel dengan positifnya prospek perekonomian nasional,” kata Jahja dalam keterangan legal, Senin (22/4/2024).

Pertumbuhan kredit Bank BCA dicontoh perbaikan kwalitas pinjaman, paralel dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yakni 9,8%.

Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada jenjang yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.